Senin, 06 Juni 2011

     Judul Buku : Kenapa Takut Dengan Islam
     Penulis        : DR. Mohammad Na`im Yasin
     Penerjemah : H. Salim Basyarahil
     Penyunting : Hijriah
     Penerbit      : Gema Insani Press, Jakarta, 2000
     Tebal          : 65 halaman
     Dimensi      : 12 x 17,5 cm

I
slam sebagai agama yang sempurna memiliki keistimewaan al-Qur`an di dalamnya, bergelar al-Furqan[1] (pembeda), ini yang menjadikan Islam itu agama yang tegas. Di dalam al-Qur`an terdapat isyarat-isyarat juang mempertahankan tegaknya akidah agama Allah.
            Semenjak awal perjuangan Islam di jaman Rasulullah Muhammad Saw yang mendaptakan perintah untuk mengajarkan Islam, mulai secara sembunyi-sembunyi dan masih orang-orang dekat Nabi, hingga terang-terangan dan disebarkan secara luas, yang ditujukan mengubah tatanan  jahiliah. Tentu penuh perjuangan dan pengorbanan hingga gaung Jihad diikrarkan, memberantas kebodohan.
            Selama rentang awal Islam pereode Mekkah bisa dikatakan Islam mengalami masa-masa suram, karena ditentang dan dimusuhi hingga memaksa Rasulullah Muhammad Saw untuk Hijrah ke Yatsrib (Madinah).
***
            Buku ini merupakan kajian dengan memakai pendekatan deskriptif historis tentang, pernyataan-pernyataan golongan non Islam, apakah itu kaum kufur atau munafiqin justru tidak betah jika hidup berdampingan dengan ummat Islam.
            Buku yang terdiri dari 24 garis besar alasan yang mengakibatkan kaum non muslim takut kepada Islam ini pada bagian 1-5 menjelaskan karakter ummat Islam yang telah terkontaminasi oleh pengaruh barat yang cenderung kapitalis, yang berpakaian taqwa namun perilaku yang tidak mencerminkan akidah Islam dalam dirinya, ummat yang semacam ini yang menjadi sasaran golongan non muslim dalam menyelipkan isu-isu yang membuat ummat Islam semakin terperosok kedalam kesesatan.
            Pada bagian ke-6 sampai 13 membicarakan mengenai kegagalan orang-orang non Islam dalam  menguasai Islam, kegagalan dalam melancarkan serangan menghancurkan Islam secara terang-terangan di medan perang maupun di dunia yang sudah modern, dengan memasukkan program-program yang disusun untuk mengelu-elukan Islam namun di balik itu tersimpan rencana jahat, tapi malang dapat digagalkan oleh ummat Islam yang bermental Jihad Fii Sabilillah[2] dan cerdik dalam ilmu pengetahuan.
            Pola pikir ummat Islam ini membuat mereka gentar dan takut bukan kepalang, pola pikir yang dibentuk oleh keyakinan kehidupan akhirat lebih menjanjikan dari pada kehidupan dunia yang sesaat, kebebasan yang terikat oleh aturan-aturan. Kehidupan ummat Islam yang melahirkan pemimpin yang cerdik, yang terilhami ayat-ayat Allah. Kepemimpinan yang memerintah berazazkan khalifah Rabbani tidak bergantung pada politik dan kepentingan untuk mencari keuntungan perorangan atau kelompok tertentu. Kesetiaan ummat kepada pemimpin baik dalam keadaan lapang maupun terdesak dan tak gentar sedikitpun walaupun mempertaruhkan harta bahkan nyawa sekalipun.
            Pada bagian 13-20 diurai strategi untuk menghancurkan Islam, yang diisyaratkan pemimpin-pemimpin yang takut dan memusuhi Islam mulai dari mengusai negara-negara Islam dengan menjajahnya melalui penanaman idelisme bahkan imperialisme[3], invansi besar-besaran, memutar balikkan tujuan yang semmula diserukan atas nama kemaslahatan Islam namun ada misi tersembunyi untuk memcah Islam dari dalam.
            Misi memecah Islam mulai dari berdiplomasi palsu hingga mampu mengusai sarana-sarana penting, semua disalah gunakan untuk kemaksiatan, semisal media komunikasi dan informasi yang dimasukkan unsur porno grafi yang merusak tatanan akhlak generasi Islam. Wanita dijadikan  mulia sesaat dengan berdalih memperjuangkan hak-haknya, namun akhirnya dicampakkan kedalam jurang kesesatan yang menjauhkan mereka dari kodratnya.
            Pada bagian terakhir dari 21-24, menggambarkan secara gamblang sesuatu yang jelas-jelas kesesatan yang dipoles bagaikan suatu ke elokan dan kebaikan. Hal itu diperjelas dengan pernyataan di beberapa media dan kesempatan oleh pemimpin non muslim untuk memerintahkan agar kaum non muslim selalu menjaga jarak dan menganggap muslim adalah musuh sejati.
***
            Secara keseluruhan buku ini telah menggambarkan ketakutan orang-orang Kafir terhadap Islam dari berbagai sudut pandang, namun jauh dari pencitraan Islam sebagai agama radikal yang melahirkan teroris-teroris seperti opini ummat non Islam selama ini. Islam yang tegas bukan berarti hanya bertarung di medan perang, akan tetapi berjuang menangkal pengaruh negatif yang sengaja ditebarkan orang-orang kafir untuk menghancurkan akidah Islam. Tersirat pula makna bahwa ummat Islam harus solid kepada pemimpin, cerdas serta pantang mundur dalam memperjuangkan agama Islam dalam konteks kekinian. Terurai beberapa bukti ketidak senangan orang non Islam dengan perintah penguasa kafirnya untuk memecah belah Islam beserta strategi licik dalam menghancurkan Islam, hal-hal yang menentang kodratnya seolah-olah bisa diperjuangkan akan tetapi hanya tipu daya menarik simpati ummat Islam. Oleh karena itu, buku ini juga menjadi bukti siapa teroris yang sebenarnya dalam versi DR. Mohammad Na`im Yasin.
            Buku ini sangat bagus dibaca untuk memahami persepsi ajaran Islam dalam mempertahankan akidah ummatnya, namun perlu jeli membacanya agar pesan yang ingin disampaikan tidak salah dalam penerimaannya. Buku yang banyak mengutip ayat-ayat al-Qur`an ini telah mengantar pada penulis seolah-olah akan menjadi ummat yang sejati dalam mempertahankan agamanya yaitu Islam. Buku ini akan menjadi menarik jika saja diperbaharui lagi dalam catakan berikutnya, karena cetakan yang kesepuluh ini sudah semenjak tahun 2000 hingga kini, banyak isu-isu tentang perjuangan Islam yang dapat dimuat. Tulisan yang terlalu rapat juga membuat buku ini sedikit menyulitkan untuk dibaca hingga perlu diperbaharui dari segi isi dan penampilan buku ini.















DAFTAR PUSTAKA

Muhammad Luthfi Ghozali, Ali-Furqan Lailatul Qodar di Luar Ramadhan, 2006, Abshor: Semarang.

Rohimin, Jihad  Makna dan Hikmah, 2006, Erlangga: Jakarta.

Yasin, Mohammad Na`im, Kenapa Takut Dengan Islam, 2000, Gema Insani Press : Jakarta.

http://id.wikipedia.org/wiki/Imperialisme (online 30 Mei 2011 Pukul : 10.15)

































 

Tugas Individu:
RESENSI BUKU
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas
Mata Kuliah  : Ulumul Qur`an
Dosen Pembimbing : Syairil Fadli, M.Hum





Oleh
AHMAD SYARIF
NIM. 0701110782






 




[1] Ghozali, Al Furqan adalah pembeda, maksudnya membedakan antara yang
hak dan bathil, yang baik dan buruk, yang bermanfaat maupun mudharat
sehingga  dengan Al Furqon itu hati seorang hamba menjadi yakin kepada
Tuhannya. Sedangkan Al Qadr (kadar) artinya kemuliaan
.
[2] Rohimin, Jihad menurut al-Qur`an merupakan salah satu ajaran agama yang bersifat sentral, unik, dan sangat fundamental. Menyamakan jihad dengan perang (perang suci) merupakan salah satu kesalahan yang bernada reduktif, karena perang hanyalah salah satu pengertian dan wujud ajaran jihad yang bersifat temporal, sementara jihad dipandang sebagai ajaran agama yang berdimensi duniawi dan ukhrawi. Jihad Fi sabilillah yaitu untuk kepentingan agama Allah. Adapun bentuk-bentuk jihad yang langsung ditunjukkan al-Qur`an antara lain ialah: Jihad dengan al-Qur`an (al-Jihad bi al-Qur`an), jihad dengan harta (al- Jihad bi al-Mal), dan jihad dengan jiwa raga (al-Jihad bi al-anfus).

[3] Wikipedia, Imperialisme ialah politik untuk menguasai (dengan paksaan) seluruh dunia untuk kepentingan diri sendiri yang dibentuk sebagai imperiumnya. "Menguasai" disini tidak perlu berarti merebut dengan kekuatan senjata, tetapi dapat dijalankan dengan kekuatan ekonomi, kultur, agama dan ideologi, asal saja dengan paksaan. Imperium disini tidak perlu berarti suatu gabungan dari jajahan-jajahan, tetapi dapat berupa daerah-daerah pengaruh, asal saja untuk kepentingan diri sendiri. Apakah beda antara imperialisme dan kolonialisme ? Imperialisme ialah politik yang dijalankan mengenai seluruh imperium. Kolonialisme ialah politik yang dijalankan mengenai suatu koloni, sesuatu bagian dari imperium jika imperium itu merupakan gabungan jajahan-jajahan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar